Home Pengalaman mendapatkan job pertama sebagai software engineer
Post
Cancel

Pengalaman mendapatkan job pertama sebagai software engineer

Latar Belakang

Pada artikel ini, aku akan berbagi pengalaman bagaimana tips aku mendapatkan job pertama sebagai software engineer. Aku mendapatkan pekerjaan pertama kali saat kelas 10 SMK sebagai freelancer hingga sampai saat ini (artikel ini ditulis) pekerjaan aku sebagai mobile developer di salah satu perusahaan aviasi terbesar di Indonesia.

Aku belajar programming sejak kelas 9 SMP. Bahasa pemrograman pertama aku adalah Java. Aku saat itu belum pakai laptop yang mumpuni, hanya punya 1 notebook acer aspire 1 dengan ram 2GB mirip laptop di bawah ini. Saat itu kalau mau ngerunning program java yang sederhana pakai netbeans, harus nunggu 10 menit lebih baru output programnya bisa muncul 😂

Acer Aspire 1 Contoh laptop lama aku

Pada tahun 2016, aku berada di persimpangan jalan mau ambil lanjut ke SMA atau SMK. Karena satu dua hal akhirnya aku memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke SMK. Alasan aku memilih jalur SMK IT karena hal yang sederhana: Gajinya IT Fantastis cuy. Tahun itu sudah mulai banyak startup yang membuka kesempatan bagi programmer dan langsung dapat gaji di atas UMR. Banyak lowongan yang dibuka dengan hanya bermodalkan laptop dan internet. Entry barier nya sangat mudah jika dibandingkan dengan job lainnya yang butuh peralatan yang mahal dan banyak sertifikasi seperti berkarir di dunia kesehatan.

Setelah yakin dengan hal tersebut, aku menggeluti semua hal yang berkaitan dengan IT. Karena laptop belum mumpuni, jadi nyoba yang lebih ringan buat development seperti web dan blogging. Di jaman itu, semua hal aku explore, mulai dari bikin template blogger, hacking, programming, dsb. Sampe akhirnya aku memutuskan buat fokus di salah satu bidang yaitu Web Development.

Pada saat SMK, aku mulai mencari side jobs freelance online bikin web company profile dan marketplace untuk client di Indonesia. Scope harga projectnya tidak besar berkisar antara 500rb - 2jt per project. Tapi menurut anak SMK uang segitu udah gede.

Kalau ngomongin freelance jaman dulu banyak dukanya, karena masih dikit ilmunya sering banget ditipu client; mulai dari revisian yang ga selesai selesai sampai project yang udah dikerjakan selama 6 bulan lebih duitnya ga masuk alias kena tipu. Hal ini yang jadi lesson learned agar bisa lebih baik lagi ke depannya.

Di SMK kelas 10 aku bondo nekat bareng 2 temen aku lainnya untuk ikutan kompetisi lomba web dev. Padahal saat itu ilmunya aku masih nol putul terkait Web Development. Jadi hanya bekal bismillah aja coba-coba siapa tahu dapet. Dan alhamdulillah kami bertiga berhasil mendapatkan juara 1 di tingkat Kota Surabaya. Setelah selesai lomba, semua opportunity langsung kebuka mulai dari dikasih kepercayaan lebih oleh guru, ikutan lomba-lomba lain, dan relasi ke kakak tingkat sampai alumni.

Lomba pertama di bidang IT Lomba pertama di bidang IT (aku paling kiri, tengah Rendy, kanan Amien)

Perjalanan hidup kemudian membawa aku kenal beberapa orang yang sebelumnya sudah kerja di startup dan perusahaan IT. Dari kenalan ini, aku mendapatkan pekerjaan pertama sebagai software engineer padahal waktu itu belum lulus sekolah. Dari kenalan ini, ketika lulus sekolah SMK pun aku berlanjut untuk full-time kerja di startup tersebut hingga 1 tahun dan lanjut buat kuliah.

Relasi rekan kerja di kantor tersebut masih baik sampai hari ini. Karena aku punya prinsip bahwa,

“kepercayaan adalah hal yang mahal dan tidak bisa dibangun kembali jika sudah rusak”
oleh karena itu aku tidak ingin menghianati kepercayaan yang sudah diberikan oleh seseorang.

Tips

Tips 1: Cari relasi dimanapun

Momen-momen kecil yang paling sering aku lakukan ketika mengikuti seminar dan workshop komunitas IT offline adalah mencari relasi. Bukan relasi yang bersifat transaksional, sekedar ngobrol random buat nyari kenalan ngomongin materi pada hari itu.

Jangan berlindung di balik kata introvert. Dulu aku introvert parah, kalau ada sesi networking di suatu event gitu aku langsung pulang aja ga ikutan. Dan aku baru sadar bahwa yang membatasi diri kita untuk berkembang adalah pikiran kita sendiri. Pilih teman dan tempat seperti komunitas yang membantu kamu untuk berkembang dari satu tingkat ke tingkat yang lebih baik.

Ada satu quote yang aku masih ingat sampai hari ini,

Kalau kamu adalah orang terpintar di suatu kelompok dan kamu sudah di tempat itu selama bertahun-tahun, maka kamu berada di tempat yang salah.

Artinya adalah selama masih muda kita perlu belajar dari pengalaman orang yang sudah expert dibanding kita. Ajak nongkrong atau traktir makan 1 orang yang lebih jago, punya pengalaman lebih untuk kita gali ilmunya.

Tips 2: Cari pengalaman

Ada banyak cara untuk mendapatkan pengalaman kerja sebelum bekerja sebagai entry level (pemula) di suatu perusahaan, antara lain:

  • Ikut mengerjakan project bareng teman, guru atau dosen
  • Ikut komunitas IT di kampus maupun di kota tempat tinggal kamu
  • Freelance
  • Magang yang ngerjakan project perusahaan
  • Kontribusi di Github orang

Kalau sudah terlambat baru nyari pengalaman ketika lulus gimana mas?

Coba fokusin kembali kamu mau explore di karir mana karena dunia IT itu sangat luas mulai dari jadi developer, UI/UX designer, data scientist, devops engineer, cloud, dsb. Cari minat kamu dan join komunitas yang bisa bantu kamu biar belajar bersama. Gapapa merasa terlambat, asal kamu engga berhenti buat mencoba.

Tips 3: Bangun branding diri

Esensi dari branding adalah kamu mau dikenal orang atau perusahaan sebagai apa?

Branding Jenis branding

Ada 3 tipe yang bisa kamu coba fokuskan untuk membantu membangun karir awal kamu. Ada I-shape, T-shape, dan M-shape. Aku akan bantu jelaskan secara sederhana. Untuk entry level aku sarankan fokuskan terlebih dahulu ke I-shape dan berlanjut ke jenjang berikutnya.

I-Shape

Kamu fokus berkarir di 1 area aja. Misal: Web Developer

Contoh I-shape Contoh I-Shape

T-Shape

Generalis dan 1 bidang spesialis. Misal: Web Developer yang bisa ngedesign UI/UX dan Android Development. Spesialisasi kamu jago di Web Development

Contoh T-shape Contoh T-Shape

M-Shape

Multi bidang spesialis dan multi generalis. Misal: Fullstack Developer di bidang dunia keuangan dan kesehatan

Contoh M-shape Contoh M-Shape

QnA

QnA1: Gimana kalau belum punya pengalaman kerja?

Bikin portofolio dan ambil program yang entry barrier. Aku engga menyarankan untuk ikutan bootcamp, karena sekarang resources di Internet sudah banyak banget. Lebih baik uang yang kamu miliki dialokasikan ke course online seperti Udemy atau Dicoding. Kamu bisa mulai ikuti akun - akun Twitter atau channel Youtube personal yang membahas topik - topik tertentu.

Kalau kamu tipe orang yang belajarnya butuh guru, kamu bisa join di grup telegram komunitas - komunitas IT. Disana kamu bisa bertanya jika ada hal yang kamu bingungkan. Awal karir disarankan untuk mencari mentor yang berpengalaman dan bisa membantu kamu untuk mengembangkan diri.

Aku sangat terbuka jika kamu ingin berdiskusi mengenai karir atau dunia software engineer. Hubungi saja via email di iniakunhuda@gmail.com

QnA2: Saat tech winter saat ini, apakah ada tips khusus buat entry level?

Be stand out.

Jadi profil yang berbeda diantara para pelamar lainnya. Misalnya:

  • Kamu pernah jadi speaker di acara nasional / internasional
  • Kamu pernah jadi juara di kompetisi tertentu
  • Kamu punya project github open-source yang dimanfaatkan oleh banyak orang
  • Kamu punya pengalaman mengajar di sekolah / kampus / les
  • Kamu pernah ngerjakan project bareng guru / dosen
  • Kamu pernah berkontribusi bikin website buat masyarakat
  • dsb

QnA3: Aku bingung mau berkarir di bidang apa, ada saran?

Explore semua hal yang kamu ingin coba dan sesuaikan dengan kemampuan finansial kamu pada saat ini. Saat awal berkarir aku sudah memutuskan untuk menjadi Ahli IT terhebat meskipun pada awal karir aku belum punya laptop yang mumpuni, hanya notebook aja.

Setelah kamu explore banyak hal (yang tentu saja membutuhkan waktu yang tidak sedikit), coba ikuti saran di Tips 3 untuk memulai branding profil kamu.

Kesimpulan

Berdasarkan pengalaman aku untuk mendapatkan job pertama sebagai software engineer adalah berani memulai dengan aktif menjalin relasi, bangun portofolio, dan mulai branding diri belajar skill untuk menguasai spesialisasi di bidang tertentu. Tidak pernah berhenti belajar adalah salah satu sikap yang perlu kita pegang teguh di era saat ini.

Semangat kawanku! 🔥🔥🔥

This post is licensed under CC BY 4.0 by the author.

[save] System Design Interview

Aku merasa terlambat